Senin, 09 Mei 2022

PERSOALAN AHLI WARIS ANAK ZINA


Oleh: Tgk Dailami, M.Pd

Dalam kitab sahih Tirmizi ada sebuah hadits riwayat Amru bin Syu’aib bahwasannya Rasulullah bersabda :

أيما رجل عاهر بحرة أو أمة فالولد ولد الزنا لا يرث و لا يورث
أيُّما رجُلٍ عاهَرَ"، أي: زَنَى، "بِحُرَّةٍ"، أي: بامرأةٍ حرَّةٍ، "أو أمَةٍ"، أي: زنَى بامرأةٍ مملوكةٍ، "فالولَدُ"، أي: الَّذي يأتي مِن هذه العلاقةِ الآثمةِ هو "ولَدُ زِنًا"؛ لأنَّه جاء عن طريقِ الزِّنا، وحُكمُ هذا الولَدِ أنَّه "لا يَرِثُ"، أي: مِن أبيه الزَّاني بأمِّه ولا مِن أحَدٍ مِن أقاربِه؛ لأنَّه لا يَثبُتُ بالزِّنا نسَبٌ، "ولا يُورَثُ"، أي: ولا يَرِثُ الأبُ الواطِئُ أمَّه بالزِّنا مِنه ولا أحدٌ مِن أقاربِه.

"Siapa saja lelaki yang berzina dengan wanita merdeka ataupun budak, maka anaknya anak zina tidak mewarisi dan tidak diwarisi.
Maka anak yang lahir dari hubungan yang berdosa ini adalah anak zina karena anak tersebut berasal dari jalan zina dan ketentuan hukum anak ini tidak mewarisi dari bapaknya yang menzinai ibunya, dan juga tidak seorang pun mewarisi dari kerabat bapaknya karena tidak ada nasab dengan sebab zina.
Dan tidak diwarisi akan bapak yang menzinai ibunya dari harta anak tersebut dan tidak seorang pun dari kerabat anak".

Artinya anak yang dilahirkan hasil zina, maka anak tersebut tidak mendapatkan harta waris dari laki-laki yang menzinai, dan sebaliknya. Tetapi, anak mendapatkan warisan dari ibunya dan juga sebaliknya. Alasannya, karena anak yang mendapatkan harta waris ialah anak senasab atau satu darah, lahir dengan pernikahan yang sah pada hukum syara'.

KETENTUAN ANAK ZINA ATAU BUKAN.

Jika anak yang dilahirkan lebih dari enam bulan dan kurang dari empat tahun setelah akad nikahnya, maka ada tiga ketentuan:

1. Jika ada kemungkinan anak tersebut dari suami, karena ada hubungan badan setelah akad nikah, maka nasabnya tetap ke suami, berarti berlaku baginya hukum-hukum anak dalam harta pusaka. Dan  karena itu suami diharamkan meli’an istrinya atau meniadakan nasab anak tersebut darinya

2. Jika tidak memungkinkan anak tersebut lahir darinya seperti belum pernah ada hubungan badan semenjak akad nikah hingga melahirkan, maka nasab anak hanya ke istri bahkan wajib bagi suami meli’an dengan meniadakan nasab anak darinya (tidak mengakui sebagai anaknya). Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi hak waris kepada anak.

3. Jika dilahirkan kurang dari enam bulan atau lebih dari empat tahun, maka anak tersebut tidak bisa dinasabkan kepada suami dan tidak wajib bagi suami untuk meli’an istrinya. Bagi anak tidak berhak mendapatkan waris karena tidak ada sebab-sebab yang mendukung hubungan nasab.

Referensi:

Kitab Almausu'ah Haditsiyah, jilid 3 halaman 233.

Bughyah Al Murtasyiddin halaman 249-250

Jumat, 25 Februari 2022

HOMO, SEBUAH PENYIMPANAN FITRAH MANUSIA


Dalam alquran Allah menceritakan bahwa dahulu kala ada negeri yg kondisi masyarakatnya memiliki penyimpangan dengan menyukai sesama jenis yang tidak pernah dilakukan ummat sebelumnya.

Mereka lebih memilih sesama jenis daripada wanita yang telah diciptakan Allah S.W.T sebagai tempat menunaikan hasrat biologisnya.
Nabi Luth alaihissalam pun yang saat itu diberikan risalah kenabian untuk melarang penyimpangan tersebut bahkan tidak diindahkan oleh pengikutnya bahkan mengusir Nabi Luth hingga akhirnya Allah swt menurunkan Adzab kepada mereka sebagaimana Allah swt berfirman dalam Surah An-Naml ayat 55:

اَٮِٕنَّكُمۡ لَـتَاۡتُوۡنَ الرِّجَالَ شَهۡوَةً مِّنۡ دُوۡنِ النِّسَآءِ‌ؕ بَلۡ اَنۡـتُمۡ قَوۡمٌ تَجۡهَلُوۡنَ

"Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk memenuhi syahwatmu, bukan mendatangi perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui akibat perbuatanmu.

Cerita kaum Sodom ini juga Allah sebutkan dalam surah Al-A’raf ayat 81-83, Hud ayat 69-84, Al-Hijr ayat 51-77, As-Syuara ayat160-175, Al-Ankabut ayat 28-35, As-Shaffat ayat 133-138, Al Qamar ayat 33-40. Ayat-ayat tersebut mengharamkan penyimpangan tersebut..

Bahkan nabi kita Muhammad Saw bersabda:

من وجدتموه يعمل عمل قوم لوط فاقتلوا الفاعل والمفعول به (الحديث)

" Barang siapa diantara kalian menemukan orang yang melakukan perbuatan kaum Luth maka bunuhlah pelaku dan objeknya.

Sesuai kaedah ushul fiqh:

درء المفاسد مقدم على جلب المصالح

"Mencegah kerusakan lebih baik dari mengambil kemaslahatan"

Maka segala sesuatu yang mengarah kepada homo dan lesbian harus dicegah.
Dalam kitab Mahalli ( kanzurraghibin) juz 3 hal 210 disebutkan:
و يحرم نظر امرد بشهوة وهو ان ينظر فيلتذ به. قلت وكذا بغيرها على الاصح المنصوص لانه يخاف من نظره الفتنه كالمراة

“Haram hukumnya melihat Amrad (lelaki tampan) dengan bersyahwat yaitu bahwa dengan melihat maka menjadi tergoda,  walaupun tanpa syahwat juga haram karena dikhawatirkan dengan melihat akan tergoda seperti melihat perempuan".

Dengan demikian jika memandang lelaki yang sesama jenis saja dilarang maka sudah tentu bersentuhan akan lebih dilarang.

Dalam sebuah hadis dikatakan:

اخوف ما اخاف على أمتي عمل قوم لوط

" Yang paling aku takutkan dari ummatku yaitu perbuatan kaum Luth"

Sejatinya setiap manusia diciptakan memiliki nafsu syahwat. Dan itu pasti ada pada setiap orang, maka ketika syahwat ini di aplikasikan dengan syariat yang benar maka menjadikan syahwat ini terarah sesuai jalannya dan terhindar dari penyimpangan yang melawan fitrah manusia.

Rabu, 23 Februari 2022

MEMAHAMI TAQDIR


 Diantara yang wajib kita yakini adalah Segala sesuatu yang baik maupun yang buruk (menurut ukuran kita), semuanya adalah perbuatan Allah SWT. Kayanya manusia, miskinnya, cantiknya, jeleknya, baiknya, jahatnya, semua itu terjadi pada hakikatnya dengan qudrah dan iradahNya. Firman Allah SWT surah As-Shaffat ayat 96 :

و الله خلقكم وما تعملون

“Dan Allahlah yang telah menciptakan kamu dan apa-apa yang kamu perbuat.


MASALAH : Jika seluruh perbuatan hamba itu terjadi dengan kehendak Allah, bukan berarti si hamba itu majbur (terpaksa) pada seluruh perbuatannya? Mengapa Allah minta pertanggungjawaban amal si hamba?


JAWABAN : Si hamba tidaklah tulen terpaksa atau majbur pada seluruh perbuatanya, karena ia mempunyai IRADAH JUZ’IYYAH (kehendak dalam diri) yang dengan ini ia ingin u tuk memalingkan kehendaknya kearah kebaikan & kearah kejahatan, dan ia juga mempunyai akal tuk membedakan antara yang baik & yang buruk. Jika ia palingkan kehendaknya itu kepada kebaikan maka ia di beri pahala karena zahir kebaikan itu atas usahanya, jika ia palingkan kehendaknya itu kepada kejahatan disiksalah ia karena zahir kejahatan itu atas usahanya.


MASALAH : Jika ada hamba yang dibuat-Nya baik lalu diberikan pahala & surga , ada juga hamba yang dibuat-Nya buruk lalu ditimpakan siksa, bukankah itu berarti Allah ga adil (zalim) kepada hamba-Nya?


JAWABAN : Kita semua ini milik Allah, Kepunyaan Allah, Allah bisa berbuat apapun terhadap milik-Nya sesuai dengan kehendak-Nya, kalau kita punya 2 ekor ayam, yang 1 disembelih yang 1 lagi dipelihara, apa bisa kita disebut zalim..?  jelas tidak, karena kita yang punya dan kita bebas untuk melakukan apapun terhadap yang kita miliki.

Kalau begitu kita boleh dong..mematah2kn kaki ayam ini dan menyambungnya..??

Jelas kita tidak boleh mematah-matahkn kaki ayam ini & menyabungnya walaupun punya kita..karena kita dilarang oleh agama, kita terikat dengan peraturan & undang-undang.

Lain halnya dengan Allah, Allah tidak bisa disebut zalim dengan kehendak-Nya seperti membuat penyakit tuk anak2 kecil yang ga berdosa , bencana alam yang ga selamanya menimpa orang2 bersalah,dll, KARENA Allah tidak terikat dengan suatu peraturan & undang2, sehingga Ia bisa disebut zalim. Perbuatan-Nya adalah absolute,mutlak, dan SEMUA TASHARRUF-NYA ADALAH PADA TEMPATNYA & MENGANDUNG HIKMAH, walaupun terkadang hikmahnya itu belum terjangkau oleh kemampuan berfikirnya manusia. Allah Maha Adil & Maha Suci daripada perbuatan zalim. Firman Allah surat Yunus ayat 44:


ان الله لا يظلم الناس شيئا و لكن الناس انفسهم يظلمون

“sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat zalim kepada diri mereka sendiri”


MASALAH : kalau semuanya sudah Allah yang ngatur dan sudah di taqdirkan, mengapa kita harus capek2 berdo’a?


JAWABAN : Do’a itu adalah ibadah & perintah Allah, tentu dengan berdo’a kita mndapatkan pahala dari Allah. Lalu..

Dalam kitab Al-Adzkar Lin Nawawy : 


فصل : قال الغزالي : فإن قيل : فما فائدة الدعاء مع أن القضاء لا مرد له ؟.

فاعلم أن من جملة القضاء : رد البلاء بالدعاء ، فالدعاء سبب لرد البلاء ووجود

الرحمة ، كما أن الترس سبب لدفع السلاح ، والماء سبب لخروج النبات من الأرض ، فكما أن الترس يدفع السهم فيتدافعان ، فكذلك الدعاء والبلاء ، وليس من شرط الاعتراف بالقضاء أن لا يحمل السلاح ، وقد قال الله تعالى : (وليأخذوا حذرهم وأسلحتهم) فقدر الله تعالى الأمر ، وقدر سببه.


“Fasal, berkata Al-Ghazaly : maka jika ditanya: “apa faidahnya do’a padahal ketentuan Allah itu ga bisa ditolak. Maka ketahuilah olehmu, bahwa sejumlah daripada ketentuan Allah itu adalah menolak bala’ dengan do’a. maka do’a itu adalah sebab tuk menolak bala’ & adanya rahmat sebagaimana perisai itu sebab tuk menolak senjata n air sebab tuk keluarnya tumbuh2an dari bumi. Maka sebagaimana perisai itu bisa menolak anak panah lalu bertolak-tolakkan maka bgtu juga dengan do’a n bala’. Dan tidak menjadi syarat tuk mengakui ketentuan Allah itu dengan tidak membawa senjata. Dan sungguh Allah telah berfirman : “…dan hendaklah mereka itu bersiap siaga & menyandang senjata…”(An-Nisa:102).


Maka ALLAH TAQDIRKAN PERINTAH & ALLAH TAQDIRKAN SEBABNYA”.


SECARA SYARI’AT DAN ADAB :

Adab dalam menyikapi taqdir-Nya adalah yang baik-baik disandarkan kepada Allah & yang buruk-buruk disandarkan pada diri kita sendiri.. Oerbandingannya begini…kalau kita memiliki sebuah mobil Fajero sport sudah tentu kapasitas & keindahan mobil ini terbangsa kepada pabrik yang membuatnya. Akan tetapi kalau suatu saat mobil ini tabrak tiang listrik..kita tidak bisa menyalahkan pabrik yang membuatnya..,tentu kita yang salah, pabrik jangan di salahin...

Yang baik-baik datang dari Allah, yang buruk-buruk timbul dari nafsu yang angkara murka dan kesalahan kita,  Inilah adab. Dengan adab seperti inilah para Nabi & para Wali memperoleh derajat dan karamah di sisi Allah. Coba renungkan perkataan Nabiyullah Ibrahim sebagaimana di hikayatkan Allah dalam kitab suci-Nya Al-Qur’an surat As-Syu’ara ayat 78-80 :


الذي خلقني فهو يهدين . والذي هو يطعمني ويسقين . واذا مرضت فهو يشفين .


“Dialah Allah yang memciptakan aku lalu Dia memberiku petunjuk. Dan Dialah yang memberi aku makan & minum. Dan apabila aku sakit maka Dialah yang menyembuhkan aku”

Coba kita lihat…Nabi Ibrahim menyandarkan petunjuk, pemberian makan & minum dan penyembuhan kepada Allah SWT. Dan beliau menyandarkan “penyakit” kepada dirinya. Beliau tidak mengatakan “dan apabila Dia memberikan aku sakit” tapi “dan apabila aku sakit”. Beginilah ma’na dari firman Allah Ta’ala surat An-Nisa ayat 79 :


وما أصابك من حسنة فمن الله وما أصابك من سيئة فمن نفسك

“Dan apa-apa yang mengenai dirimu drpada kebaikan, maka dari

 Allah (di pandang dari segi terjadinya). Dan apa-apa yang mengenai dirimu dari pada keburukan, maka dari dirimu sendiri (di pandang dari segi usaha)”.

SEKIAN. Semoga bermanfa’at & mohon koreksinya.


Minggu, 20 Februari 2022

TENTANG MASALAH TINDIK ANAK

 


Sering kali mendapat pertanyaan "pakon hana pakek subang sinyak tgk?? sulit menduga arah pertanyaan, apa krn harga emas mahal, hehehe,,atau dia tidak feminim klo tidak ada perhiasan..sulit juga diterima orang klo jawaban pakek dalil segala, maka jawaban saya selalu diplomatis "biarlah ketika besar dia yg memutuskannya sendiri"


فَائِدَةٌ) قَالَ فِي اْلإِحْيَاءِ لاَ أَدْرِيْ رُخْصَةً فِي تَثْقِيْبِ أُذُنِ الصَّبِيَّةِ ِلأَجْلِ تَعْلِيْقِ حُلِيِّ الذَّهَبِ أَيْ أَوْ نَحْوِهِ فِيْهَا، فَإِنَّ ذَلِكَ جُرْحٌ مُؤْلِمٌ، وَمِثْلُهُ مُوْجِبٌ لِلْقِصَاصِ، فَلاَ يَجُوْزُ إلاَّ لِحَاجَةٍ مُهِمَّةٍ كَالْفَصْدِ وَالْحِجَامَةِ وَالْخِتَانِ. وَالتَّزَيُّنُ بِالْحُلِيِّ غَيْرُ مُهِمٍّ، فَهَذَا وَإِنْ كَانَ مُعْتَادًا فَهُوَ حَرَامٌ، وَالْمَنْعُ مِنْهُ وَاجِبٌ

( Mughni muhtaj, juz 4 hal 296)11q


Faidah: Berkata Imam Ghazali dalam kitab Ihya, Aku belum tahu tentang keringanan hukum  melubangi kuping anak wanita kecil untuk menggantungkan perhiasan emas.

Sesungguhnya demikian itu adalah melukai yang sangat menyakiti. Dan seperti itu bisa diwajibkan qishas. Maka tidak boleh dilakukan kecuali untuk hajat yang sangat penting, seperti untuk pengobatan bekam atau khitan. Dan berhias dengan emas itu bukan hal penting, maka hal ini walaupun telah menjadi adat, hukumnya haram dan mencegahnya hukumnya wajib..


Sabtu, 29 Januari 2022

DARUL FALAH

Kami atas nama Pimpinan, pengurus, dan Dewan guru Balai Pengajian Darul Falah Gampong Matangkeh Pirak Timu, Kecamatan Pirak Timu Aceh Utara mengucapkan terimakasih kepada Waled Landeng, Pak Ismunazar, Tgk Rifki, Vicky maldini, dan seluruh rombongan mewakili PWNU ACEH, PERGUNU ACEH, DAN LAZISNU ACEH, yang sudah mengunjungi tempat Balai Pengajian kami yg juga terimbas banjir beberapa hari lalu sekaligus untuk menyerahkan bantuan berupa tikar, sapu, timba, dll, untuk digunakan bagi kepentingan Balai Pengajian..

Balai Pengajian Darul Falah ini didirikan oleh orang tua kami pada tahun 1978, yg berarti sudah memasuki usia 44 tahun.

Semenjak didirikan tahun 1978 sampai sekarang ini status tempat ini Balai Pengajian, bukan Dayah,  mengingat untuk Dayah sudah ada di gampong Rayeuk Pange yaitu Dayah Abu Matangkeh yang juga merupakan tempat orang tua kami mengabdi dulu setelah pulang belajar dari Dayah Darussalam Labuhan Haji tahun 1968.

Kegiatan pengajian disini tidak pernah terputus meskipun jumlah santri yg belajar mengalami pasang surut.
Santri nya berasal dari gampong sekitar seperti Leupe, Krueng Pirak dan Rayeuk Pange.

Dulu sebelum ada listrik diera tahun 1991 kebawah ( masuk listrik 1991), kegiatan pengajian hanya menggunakan lampu minyak tanah yang terbuat dari botol bekas obat atau kaca limun, satu lampu hanya mampu menerangi 4-6 orang santri dgn cara duduk merapat ke lampu, karena lampu minyak tanah mengeluarkan asap hitam maka ketika kita memasukkan jari tangan ke hidung pasti jari tangan jadi hitam akibat asap.

Alhamdulillah tahun 1992 kami sudah pasang listrik sehingga kami benar2 merasakan sebuah kenikmatan seolah-olah dunia berubah dgn ada listrik 😆😆

Kegiatan pengajian dipimpin sendiri oleh orang tua kami dan juga kami sendiri dan tenaga bantu beberapa dewan guru lainnya dari Dayah Babussalam matangkuli dan pemuda gampong alumni santri.

Dengan fasilitas balai belajar dan mushalla untuk shalat jamaah terbuat dari bambu dan kayu serta apa adanya yg berasal dari bantuan padi dan swadaya dari wali santri serta masyarakat, berlansung lah kegiatan pengajian dari dulu sampai sekarang.

Dengan jumlah santri  mencapai 120 orang, sedangkan balai tempat belajar cuma ada 5 unit, maka terpaksalah belajar di ruang tamu dan teras rumah.

Alhamdulillah tahun 2019 dapat membangun mushalla ukuran 6x7 berkat bantuan dana aspirasi DPRA dari Pak Sulaiman Abda, walaupun hanya cukup menampung santri putra, tapi sudah nyaman untuk kegiatan shalat jamaah dan belajar.

Dan alhamdulilah juga tahun 2020 mendapat sumbangan material bangunan meunasah dari masyarakat Krueng Pirak, sehingga dgn adanya bangunan bekas meunasah ini digunakan untuk mushalla santri putri, dan disulap jadi 2 tempat belajar sehingga kekurangan ruang belajar bisa teratasi.

Sekali lagi terimakasih kepada guru2 kami di PWNU Aceh, PERGUNU Aceh, LAZISNU Aceh, serta para donatur yg telah menyumbang bantuan untuk tempat Balai Pengajian kami, doa kami semoga Allah membalas segala amal kebaikan guru2 dan saudara2 kami...
Amiinn

Matangkeh, 16 Januari 2022.

Minggu, 26 Desember 2021

MENGETAHUI SEBAB ITU PENTING UNTUK MEMAHAMI HUKUM.


Untuk memahami sebuah persoalan hukum, tentu para santri wajib mengetahui sebab duduk persoalan nya, tanpa mengetahui duduk masalah pasti para santri tak bisa menjawab persoalan hukum, dalam ketentuan hukum hukum taklifi dalam agama, ada juga hukum wadh'i yg melatarbelakanginya, diantaranya yaitu " sabab". apa itu sabab?

Imam Zakaria Anshari dalam kitab nya ghayah wushul halaman 16 memberikan definisi sabab yaitu:

 وَالسَّبَبُ  وَصْفٌ ظَاهِرٌ مُنْضَبِطٌ مُعَرِّفٌ لِلْحُكْمِ

Sebab adalah washaf dhahir (sifat yang jelas) mundhabit ( terukur) dan memberitahu sebuah hukum.

Dari definisi beliau diatas bisa sedikit kita ambil pemahaman yaitu:

1. Washaf dhahir ( sifat yang jelas) ini hendaklah sesuatu yg mampu ditangkap baik oleh indera maupun akal pikiran. Artinya dapat diterima secara logis, misalnya sifat "memabukkan"yang dapat kita ketahui dengan jelas pada 

khamar atau minuman memabukkan lainnya.

Karena inilah, sifat yang tidak dhahir alias tersembunyi tidak dapat dijadikan sebagai sebab, seperti ‘uluq ( darah bakal bayi) tidak bisa dijadikan penyebab ‘iddah. ‘Uluq seorang wanita bukan suatu yang dhahir, karena mengetahui ada ‘uluq seorang wanita tidak dapat diketahui secara mudah oleh semua orang. Oleh karena itu, yang menjadi sebab ‘iddah adalah haruslah sesuatu yang dhahir, yaitu adanya thalaq.Dengan demikian, kapan ada thalaq, waktu itu ada ‘iddah, meskipun tidak ada ‘uluq.

2. Mundhabit ( terukur/akurat)

Artinya bahwa sebab itu adalah suatu sifat / keadaan yg terukur dan akurat.

Maksudnya, sifat mundhabit itu ada dan terukur pada setiap kasus, seperti perjalanan dengan jarak 16 farsakh merupakan sebab qashar shalat dan boleh berbuka puasa. Jadi kesukaran bukanlah menjadi sebab qashar shalat dan buka puasa, karena kesukaran kadang-kadang ada pada satu kasus, tetapi tidak wujud dalam kasus yang lain, seperti perjalanan dengan menggunakan pesawat pasti kita tidak mengalami kesukaran dalam perjalanan.

maka kita tidak bisa menjadikan masyaqqah 

(kesulitan) sebagai sebab atas bolehnya berbuka bagi 

musafir pada bulan Ramadhan, dikarenakan 

masyaqqah merupakan perkara yang tidak dapat diukur dan

dipastikan  antara satu dengan yang lainnya diantara musafir. 

Akan tetapi sebab boleh qashar shalat dan berbuka puasa bagi musafir 

pada bulan Ramadhan adalah safar itu sendiri.

3. Muarrifun lil hukmi

Sebab itu adalah suatu sifat yang memperkenalkan hukum atau sebab merupakan tanda yang dapat kita ketahui hukum dengan sebabnya. karena kalau sebab ini tidak ada maka kita tidak bisa mengetahui akan adanya hukum.

seperti yg disebutkan dalam qaidah:

الحكم يدور مع العلة وجودا وعدما

Artinya: hukum itu bergantung pada keberadaan illah (sebab). Ada illah ada hukum, tak ada illah tak ada hukum..

و الله اعلم بالصواب

Minggu, 12 Desember 2021

NASEHAT KEPADA ORANG TUA YANG MENINGGAL ANAKNYA


Oleh: Tgk Dailami, M.Pd

Ayah bunda yang dimuliakan Allah Swt.
Hidup kita di dunia ini tidak lepas dari keadaan suka dan duka. Sebagai mukmin kita tahu bahwa suka dan duka adalah datangnya dari Allah Swt. Oleh karena itu ketika suka, kita harus banyak bersyukur kepada Allah Swt.
Dan ketika duka kita juga harus banyak bersabar, karena hakikatnya cobaan atau ujian yang sedang kita hadapi adalah peluang untuk kita mencapai derajat yang lebih tinggi.

Diantara cobaan yang paling berat dirasakan oleh orang tua adalah ketika orang tua diuji dengan meninggalnya sang anak, yang merupakan buah hati yang sangat di sayangi nya.

Ayah dan bunda ketahuilah bahwa Rasulullah juga diuji demikian berat dengan meninggalnya ketiga putera beliau di saat masih kecil, Bahkan 3 dari 4 puteri beliau juga meninggal semasa beliau masih hidup. Kecuali Fathimah yang meninggal  6 bulan setelah wafatnya Rasulullah Saw.

Sering kita mendengar kabar wafatnya seorang anak atau bayi, baik di rumah sakit maupun saat dalam pengasuhan dan pelukan orang tuanya. Penyebab meninggal pun bermacam-macam, di antaranya disebabkan sakit, meninggal mendadak karena kecelakaan, atau juga bisa terjadi akibat adanya masalah sejak dalam kandungan ataupun saat proses dilahirkan.
Kita menyakini, kematian, apa pun penyebabnya, merupakan takdir dari Allah SWT. Namun, bagi orang tua mana pun, kehilangan buah hati bukanlah hal yang mudah.

Banyak orang tua yang tidak mampu untuk menerima takdir kematian buah hatinya dan larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Terbayang, bayi mungil itu harus dilepaskan dari pelukan kasih sayang nya, dan kemudian harus dikuburkan sendirian untuk menjalani kehidupan di alam lain.

Rasa sedih berkepanjangan membuat banyak orang tua terus menyalahkan diri sendiri, menyalahkan pasangan, atau bahkan menyalahkan nasibnya. Perasaan  itu membuat orang tua terus terkungkung dalam penderitaan, hingga membuat dirinya kehilangan semangat hidup. dan Kesedihan tersebut ternyata tidak juga hilang, bahkan ketika sudah memiliki anak lagi.

Ayah bunda yang dimuliakan Allah,  Takdir Ilahi tak ada yang bisa menolaknya, sebab semua itu merupakan kehendak dari Sang Khalik Maha Pencipta. Kematian dan kehidupan adalah murni ketetapanNya, karena itu sebagai manusia beriman, kita diminta untuk bertawakal dan terus memohon petunjuk kepadaNya.


Bagimu yang pernah merasakan bahagianya melihat anak sedang lincah-lincahnya bermain, tapi pada akhirnya sang buah hati itu meninggal, maka cobalah untuk menghapus air matamu dan tata kembali hari kehidupanmu. Di luar sana, tidak sedikit orangtua yang juga pernah kehilangan buah hatinya dengan berbagai peristiwa.
Agar sedihmu tidak terus berlarut-larut, berikut ini ada lima nasihat untukmu yang pernah kehilangan buah hati tercinta, yang insyaallah akan mengobati rasa dukamu.

1. Anak adalah titipan ilahi, karena buah hati tak mungkin selamanya berada disisimu.

Sejatinya, hidup di dunia ini tidaklah abadi. Demikian juga dengan apa yang kita miliki dalam hidup seperti keluarga, harta, danp kedudukan. Ada masa di mana hal-hal tersebut akan hilang sekejap mata yang menandakan bahwa tak ada keabadian di dunia ini. Saat anak atau buah hati yang selama ini dinanti-nantikan pergi menghadap Ilahi begitu cepat, maka jangan sibuk meratapi keadaan atau menggerutu bahwa kehidupan ini tidak adil. Pahami dan yakini bahwa anak adalah titipan Sang Maha Kuasa, dengan begitu hati akan tenang dan tidak larut dalam duka lara ketika hari kehilangan itu tiba. Karena semua ini milik-Nya.

2. Kehilangan anak adalah ujian hidup, menerima dengan sabar dan ikhlas adalah jalan terbaik

Kehilangan buah hati yang sudah dinanti bertahun-tahun lamanya tentu menoreh sedih yang mendalam. Namun demikian jangan larut dan cobalah bangkit dari perasaan nelangsa yang menyelimuti diri. Terima kondi tersebut dengan sabar dan ikhlas, karena hanya dengan bersikap seperti itu, seorang manusia lebih mudah berdamai dengan keadaan yang menimpanya. Hapus air matamu, dan bangunlah dari selimut kesedihan.

3. Hapus duka laramu, masih ada hari esok yang menawarkan cerita baru.

Sang Maha Kuasa memberikan manusia lembaran baru di setiap harinya. Jika hari ini kamu merasa sangat sedih, maka buatlah sedih itu hilang di keesokan harinya. Hapus duka laramu, dan jalani hari esok dengan senyuman. Badai pasti berlalu, demikian juga momen kehilangan buah hati yang kamu cintai juga lambat laun akan menjadi kenangan duka yang pernah mampir dalam hidupmu. Selagi masih diberi kehidupan oleh Sang Maha Pencipta, sudah seharusnya kita bangkit dari kesedihan dan bersiaplah menoreh warna di hari-hari baru berikutnya.

4. Saat pikiran kehilangan sang buah hati timbul, maka berlapang dada lah.

Jika momen kehilangan buah hati yang sudah terjadi sekian lama dalam hidupmu terbayang kembali di benak, maka jangan buru-buru untuk meresponnya dengan menunjukkan rasa berang seolah tak ikhlas dengan peristiwa pilu itu. Biarlah kenangan itu mampir sejenak dalam kepalamu, cukup menanggapinya dengan lapang dada dan tidak mencela masa-masa itu sebagai bagian terburuk dalam hidupmu. Torehkan senyumanmu dan lantunkan syukur padaNya, karena setiap momen di dunia ini, termasuk jatuhnya daun dari pohon yang tinggi adalah bagian dari takdir yang telah Sang Khalik gariskan.

5. Tetaplah berjuang dan berharap kepadaNya agar diberi rezeki kelahiran buah hati.

Pada hakikatnya, manusia yang masih memiliki kesempatan untuk menjalani kehidupan tentu ingin hidupnya berangsur-angsur membaik dari hari-hari kemarin. Agar hari esok bisa lebih baik dari hari ini, tentu kamu perlu berjuang tanpa lelah dan terus berharap padaNya agar diberikan karunia memiliki buah hati kembali. Tak ada yang sulit bagi Sang Khalik untuk mewujudkan keinginanmu memiliki buah hati. Hanya saja butuh kesabaran dan keikhlasan untuk terus berdoa dan berikhtiar saban hari. Jangan takut untuk terus berharap, karena Sang Maha Pencipta tak akan mengecewakanmu.

Demikianlah lima nasihat untukmu yang pernah kehilangan buah hati tercinta. Jalani setiap episode kehidupan dengan tidak berhenti berdoa dan berikhtiar padaNya. Semoga di suatu hari yang indah kelak, Dia akan menitipkan kembali buah hati mungil di tengah-tengah kehidupanmu. Jangan patah arang dan teruslah semangat menghadapi hari-hari mu..