Dibeberapa negara Islam didunia, awam muslimin mengikuti mazhab ahlussunah baik asy'ariyah, maturidiyah dan fudhala hanabilah tanpa tau bahwa aqidah mereka dalam istilah ilmiyah adalah asy'ariyah, maturidiyah dan fudhala hanabilah(selanjutnya kita tulis asyairah aja karena sering dipakai untui menunhukan madrasah ahlussunnah secara umum), mereka hanya tau bahwa mereka sunny(ahlussunah wal jamaah), adapun hal mendetail seperti penamaan asy'ariyah-maturidiyah untuk ahlussunah wal jamaah. Banyak dari mereka yang awam banget ga tau penamaan ini.
Biasanya baru ketahuan bahwa mereka asyairah saat ada mazhab lain yang menurut mereka berbeda dengan yang mereka yakini atau guru mereka ajarkan, mereka akan menamakan ajaran diluar yang guru mereka ajarkan sebagai wahabi, syiah, liberal, sesat dll, dan mereka menamai ajaran mereka sebagai ahlussunnah wal jamaah, jadi ketahuan dari risihnya mereka pada ajaran yang berbeda dengan guru mereka
Misalnya saat ada orang mengatakan tuhan bisa duduk diatas arasy sebagaimana kita duduk diatas kursi, atau tuhan punya tangan fisikal, mereka langsung mengingkari dengan hati mereka, menganggap itu ajaran aneh, walaupun mereka ga tau cara menjawabnya, dan begitu ada ustad yang menjawabnya maka dia akan mewakilkan pada ustadz tersebut, jadi mereka ahlussunnah wal jamaah yang muqashir, tapi bukan mubtadi'
Coba aja anda sesatkan para imam yang populer dikalangan awam, seperti imam nawawi, imam Ghazali, syeikh abdul qadir jailany, mereka akan ngamuk. Atau yang lebih awam coba sesatkan ulama yang jadi simbol disuatu daerah dan dikenal luas sebagai waliyullah yang dianggap representasi islam mereka, biasanya tokoh yang memasukan mereka islam atau berjasa dalam dakwah, seperti walisongo dijawa, datuk kalampayan dikalimantan, syiah kuala diaceh, dll dimana hampir semua mereka asyairah. Pasti akan membuat mereka marah, dan akan dimusuhi karena anda akan dianggap ajaran sesat. Begitulah keadaan dilapangan
Dan uniknya lagi, sangat banyak dari awam asyairah, malah lebih familiar dengan penisbatan diri mereka pada gerakan dakwah asyariyah dan maturidiyah didaerah mereka daripada menisbatkan diri mereka langsung pada asyairah, hanya awam yang rajin ngaji saja yang sadar ternyata madrasah dakwah yang mereka ikuti dan aqidah yang mereka pelajari pada ustadz-ustadz dalam madrasah dakwah itu ternyata asy'ariyah-maturidiyah, adapun awam yang sangat awam mereka menjadi asyairah tanpa tau mereka asyairah, mereka taunya hanya ikut madrasah dakwah itu
Misalnya dijawa, disana ada madrasah dakwah asy'ariyah-maturidiyah bernama NU, banyak warga NU ga tau bahwa ternyata aqidah yang selama ini mereka pelajari dari ustad NU dan mereka yakini sebagai aqidah mereka ternyata ajaran asyairah, jadi sebagian awam asyairah dijawa lebih sering menyebut diri mereka sebagai pengikut ahlussunnah yang mengikuti ajaran madrasah/organisasi NU. Kalau kami diaceh sering mengatakan ikut tengku Dayah atau Aswaja. Dan begitu juga dengan madrasah dakwah lainnya di indonesia.
Dinegara lain juga sering terjadi. Kalau diasia selatan ada madrasah barlelvi dan deobandi yang maturidi. Kalau di asia tengah mereka menyebut diri mereka hanafi. Kalau di afrika barat mereka mengenalkam diri mereka sebagai ahlussunnah dengan madrasah tijaniyah, isinya ya sama saja, asyariah. Atau yang transnasional seperti jamaah tabligh, banyak yang tidak tau, ternyata aqidah yang diajarkan masyaikh mereka itu adalah asyairah hehe.
Kalau dibeberapa negara arab dan turki mereka mengenalkan diri mereka sebagai ahlussunnah dengan madrasah sufi, yang mengajar didalam madrasah itu isinya ustad dan ulama asyairah. Kalau dimesir mereka menamakan diri mereka sebagai ahlussunnah bermadrasahkan azhary. Dll. Begitulah mayoritas awam umat islam diseluruh dunia, dalam mengidentifikasi keyakinan yang mereka ikuti. Memang penisbatan diri pada nama mazhab itu bukan ushul aqidah, tapi sangat penting diketahui, agar lebih terarah dalam beragama.
Dan kalau diperhatikan ustadz-ustadz yang mengajar dimadrasah itu, atau ulama yang mereka jadikan rujukan dimadrasah itu ya asyairah, hanya saja awam yang jarang ngaji atau pengetahuan islamnya pas-pasan ga tau nama itu, tapi hanya tau nama madrasah yang mengajarkan aqidah itu. Dan itulah gambaran umum umat Islam didunia, ga perlu jauh, keluarga terdekat saya, dan keluarga anda pun banyak yang seperti itu, padahal mereka hafal sifat 20, wujud qidam baqa, dst dan hafal 4 sifat nabi shiddiq amanah tabligh fatanah, tapi mereka ga tau ternyata itu dasar dari aqidah mazhab asyariyah hehe
Satu sisi kita bersyukur bahwa mayoritas umat menisbatkan diri pada madrasah ahlussunnah yang benar, dan menjadi sawadul a'dham dalam umat muhammad saw, tapi disatu sisi kita sedih, ketika disuatu daerah banyak yang tidak menyadari itu, hehe. Itu berarti kebanyakan mereka jarang ngaji dan sangat awam tentang agama mereka, bahkan untuk urusan aqidah, dan itu akan jadi masalah jika keterusan
Itu karena mereka sangat bergantung pada tokoh, jika nanti tokoh itu melenceng sedikit maka melenceng juga mereka, begitu ada sedikit goncangan, dan rujukan mereka ga mampu menjawab atau mereka ga punya akses bertanya pada rujukan, maka dengan mudah mereka terguncang, karena lemahnya kesadaran identitas, jadi mereka beragama mengikuti doktrin dan tradisi saja, walaupun tradisi dari orang yang aqidahnya benar, tapi tetap saja rawan pada goncangan identitas. semoga allah memperbaiki keadaan umat islam
Masih banyak pr yang harus diselesaikan. Dan aku yakin banyak dari yang baca status ini pernah melewati fase bahwa mereka hanya tau kita ahlussunah wal jamaah, tapi ga sadar bahwa ternyata kita asyairah, bahkan jangan heran sampai status ini ditulis banyak dari mereka masih kurang menangkap bahwa aqidah yang mereka ikuti itu ternyata asy'ariyah-maturidiyah, ya masih samar-samar lah, antara iya dan tidak, karena belum terlalu paham, betul kan? Karena begitulah keadaan umat islam hari ini. Tenang aja, belajar pelan-pelan. Yang dulu pernah melewati fase itu atau masih bingung kalau ternyata kita itu asyairah, ayo ngakuuuu!!. Ahhaa. Wallahualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar