Terjadi perbedaan pendapat ulama tentang hukum menulis Alquran dengan selain bahasa Arab.
A. Ulama yang mengharamkan:
1. Ibnu Hajar Haitami yang di naqal oleh Sayyid Al-Bakri dalam kitab I'anatut thalibin:
ويحرم كتابته بالعجمية ورايت فى فتاوى العلامة ابن حجر انه سئل هل يحرم كتابة القران الكريم بالعجمية كقراءته فاجاب رحمه الله بقوله قضية ما فى المجموع عن الاصحاب التحريم
(اعانة الطالبين ج الاول ص ٦٧-٦٨)
Artinya: Dan diharamkan menulis Al-Qur’an dengan ajami(huruf selain hijaiyah). Saya pernah menemukan dalam kitab fatawi Ibnu Hajar, bahwa ia pernah ditanyakan tentang menulis Al-Qur’an dengan ajamiyah. Apakah hal tersebut termasuk hal yang di haramkan ?
Beliau menjawab, bahwa Imam Nawawi dalam Majmuknya menyimpulkan tentang keharamannya sesuai pendapat As-habussyafi’iyah.
( I'anatut thalibin, juz 1 hal.67-68 )
2. Syekh Yasin bin Isa
ان الترجمة هو تبيين الكلا م اواللغة بلغة اخرى
اى تحرم ترجمة القران بغير اللسان العربي بمعنى نقله الى لغة غير عربية مع الوفاء بجميع معا ثيه مقا صده فالمراد بالترجمة المحرمة هى الترجمة العرقية سواء كانت ترجمة حرفية ام تفسيرية فيحرم على الشخص مجاولتها.
(فيض الخبر/ص ٢٣)
Artinya: Tarjamah adalah menjelaskan ucapan atau bahasa dengan bahasa yang lain.
…..diharamkan menterjemahkan Al-Qur’an dengan bahasa selain bahasa arab dengan tanpa mengurangi makna dan maksud dari ayat tersebut,baik terjemahan yang berupa harfiyah atau tafsiriyah.
( Faidhul Kabir, hal.23 )
B. Ulama yang membolehkan
1. Syekh Bujairimi
ويجوز كتابة القرآن بغير العربية بخلاف قراءته بغير العربية فيمتنع الى أن قال وفائدة كتابته بغير العربية مع حرمة القراءة بها أنه قد يحسنها من يقرأه بالعربية ويحرم مسه وحمله
( البجيرمي على الخطيب جزء ١ صفحة ٣٢٩)
Artinya: Dan boleh menulis al qur'an dengan huruf selain arab ,lain halnya dengan membaca al qur'an dengan bahasa selain arab maka dilarang.
Dan faidah: menulis dengan bahasa selain arab dengan menjaga kehormatan al qur'an adalah sama baiknya dgn membaca al qur'an dengan bahasa arab maka haram juga menyentuh dan membawanya.
( Al bujairimi jilid 1 hal 329 )
2. Syekh Sulaiman bin Jamal
وتجوز كتابته لاقراءته بغير العربية وللمكتوب حكم المصحف فى الحمل والمس
( حاشية الجمل على المنهج جزء ١ صفحة ٧٦)
Artinya; dan boleh menulis al qur'an dngan bahasa selain arab, tapi tidak boleh dalam hal membacanya dan untuk kitab yang ditulis itu sama hukumnya dengan mushhaf dalam hal menyentuhnya dan membawanya.
( Kitab Jamal ala Minhaj Juz I hal 76)
3. Syekh Ramli
Artinya: Imam Syihab Ramli di tanya apakah haram menulis mushaf al qur'an yang mulia dengan bahasa hindiy atau selainnya.
Maka beliau menjawab: Sesungguhnya hal itu tidak di haramkan karena hal itu menunjukan terhadap lafad yang di tulis dan di situ tidak ada sesuatu yang berubah,berbeda dengan terjemahselain bahsa arab yang di dalamnya ada sesuaatu yang berubah.dan pada ibarat Al Itqan milik Imam Suyuthi apakah di haramkan menulis al qur'an dengan bahsa selain bahasa arab imam Zarkasyi menjawab:aku tidak melihat/menemukan pendapat satupun dari ulama dan pendapatnya Imam Zarkasyi memuat hukum di perbolehkan karena hal itu untuk membagusi orang yang membacanya.dan qaul yang aqrab yaitu di larang.namun yang mu'tamad adalah pendapat yang pertama.
Ibarat Imam Qalyubi boleh menulis al qur'an selain bahasa arab namun tidak membacanya, dan sesuatu yang ditulis dihukumi mushaf dalam hal membawanya dan menyentuhnya.
( Kitab Hasyiyah Jamal ala Minhaj Juz I hal 252)
و الله اعلم
Tidak ada komentar:
Posting Komentar