Apa makna Laa ilaaha ( tidak ada tuhan) yang dinafikan ( ditiadakan ) dalam kalimat tauhid لا اله الا الله??
Dalam kitab Kasyifatus Saja karangan Imam Nawawi Bantani halaman 68, beliau menukil pendapat Imam Sanusi dan Imam Al Yuusi bahwa yang dinafikan adalah tuhan yang disembah secara haq menurut keyakinan orang-orang yang menyembah berhala, matahari, dan bulan.
Tuhan yang disembah secara batil memiliki wujud zat di dunia nyata ini dan wujud di dalam hati orang mukmin dengan keyakinan bahwa tuhan yang disembah itu seperti berhala, matahari, dan lain lain adalah batil, tapi wujud
di dalam hati orang kafir dengan sifat keyakinan bahwa perkara perkara yang disembah itu adalah haq.
Dengan demikian, tuhan yang disembah selain Allah yang zat-zat tuhan tersebut wujud di dunia nyata tidak dinafikan karena yang namanya zat-zat itu tidak dapat dinafikan.
Begitu juga, tidak dinafikan adalah tuhan yang disembah selain Allah seperti berhala, matahari, bulan, dan lain lain dari segi wujudnya perkara tersebut di hati orang mukmin dengan keyakinan kalau Tuhan tersebut merupakan suatu kebatilan karena adanya tuhan -tuhan tersebut sebagai
sesembahan yang batil merupakan hal yang nyata yang tidak dapat dinafikan, karena apabila dapat dinafikan maka orang mukmin itu tadi tergolong orang yang bohong.
Adapun yang dinafikan adalah perkara yang selain Allah dari segi wujudnya perkara tersebut di dalam hati orang kafir dengan sifat keyakinan kalau perkara itu merupakan zat-zat yang disembah secara haq menurut orang kafir itu sendiri.
Istisna dalam kalimah " لا اله الا الله" adalah istisna muttasil. Begitu juga, yang dinafikan dalam kalimat لا اله الا الله bukanlah zat yang disembah secara bathil menurut hati orang kafir, karena menurut orang kafir, zat yang ia sembah secara bathil itu adalah Allah ta’ala.
Dengan demikian makna tidak ada tuhan dalam kalimah " لا اله الا الله" adalah tuhan yang disembah secara haq menurut orang kafir selain Allah.
Tujuan dari penjelasan ini adalah untuk menolak iktikad orang yang mengatakan ada syirkah pada masalah ketuhanan
و الله اعلم بالصواب
Tidak ada komentar:
Posting Komentar