Sabtu, 14 September 2024

BRUTE FACTS DAN KELEMAHANNYA

Kalau kita bertanya pada orang yang tidak mengerti pemograman mengapa tombol ctrl+C di Windows menyebabkan fungsi copy sedangkan ctrl+V menyebabkan fungsi paste, maka kemungkinan dia akan menjawab bahwa pokoknya itulah fakta dasar yang ada. Tidak perlu ditanya lagi mengapa. Yang penting kita tahu kalau setiap kali tombol ctrl+C ditekan, maka akan terjadi copy dan tiap kali ctrl+V ditekan akan terjadi paste. Sudah asalnya memang begitu dan yang penting kita tahu itu untuk kebutuhan berkerja.


Pemikiran seperti di atas disebut brute facts atau meyakini ada fakta dasar yang tidak perlu dipertanyakan lebih lanjut. Inti argumen ini hanya untuk menghentikan pembahasan yang mendasar dan filosofis. Tiap ada yang bertanya mengapa, maka jawabannya hanya pokoknya faktanya begitu, titik. 


Sedangkan bila anda bertanya pada orang yang mengerti pemrograman komputer, maka anda akan mendapat jawaban bahwa  kombinasi tombol itu memang dirancang untuk fungsi tersebut oleh programernya. Andai dulu programernya mengeset fungsi Copy untuk kombinasi ctrl+K misalnya, maka yang mengeluarkan fungsi copy adalah ctrl+K, bukan lagi ctrl+C. Intinya, itu terserah yang membuat program, bukan sebuah fakta dasar yang pokoknya begitu lalu orang tidak boleh bertanya mengapa. Tentu saja jawaban ini akan memuaskan bagi orang yang betul-betul menggunakan akalnya. Sedangkan jawaban pertama hanya cocok bagi mereka yang tidak kritis.


Hal yang sama berlaku bagi hukum fisika yang berlaku di alam semesta ini,misalnya mengapa benda bermassa besar selalu mempunyai daya gravitasi, mengapa api selalu menghasilkan efek pembakaran, mengapa es selalu menghasilkan efek dingin, dan seterusnya.


Untuk menjawab pertanyaan filosofis ini, para ateis menggunakan argumen brute facts: pokoknya begitu saja, yang penting kita tahu bagaimana cara kerjanya, tidak penting mengapa demikian. Titik.


Sedangkan orang cerdas akan memahami bahwa semua aturan pasti dibuat oleh sosok yang mengaturnya. Semua setting pasti ada yang mensettingnya. Pengatur tersebut tidak lain adalah Tuhan yang punya kehendak bebas untuk mengatur bagaimana alam semesta bekerja. Andai Tuhan mau api menimbulkan efek dingin atau es menimbulkan efek panas, maka itulah yang akan terjadi. Ketika ternyata yang terjadi adalah seperti sekarang maka artinya itulah setting yang ditentukan oleh Tuhan untuk berlaku di dunia ini.


Tentu saja jawaban para teis (orang beragama) di atas adalah satu-satunya jawaban yang memuaskan akal sehat. Dan itulah keyakinan Ahlussunah wal Jamaah (Asy'ariyah-Maturidiyah). 


Intinya adalah: Pertama, Tuhan adalah wajibul wujud (necessary being) atau dalam bahasa awamnya adalah oknum yang mustahil dibayangkan tidak ada. Kedua, semua aturan hukum alam semata hanyalah kehendak Tuhan yang diberlakukan hingga batas waktu yang dikehendaki di area yang dikehendaki pula.


Sebab itu, Ahlussunnah wal Jamaah (Asy'ariyah-Maturidiyah) yakin bahwa Tuhan sendiri tidak terikat dengan hukum alam buatannya sendiri. Ia bebas membuat hukum alam yang berbeda di surga nanti dimana manusia tidak dapat mati, tubuh warga neraka yang rusak akan selamanya meregenerasi dirinya, hal yang abstrak di dunia ini disana berwujud fisik, dan seterusnya. Keberadaan Tuhan sendiri bisa wujud tanpa arah dan tempat, tidak sama seperti wujud lain yang kita saksikan di dunia ini. 


Ada pun orang beragama yang non-Ahlussunnah, mereka sulit menerima ini sebab pikirannya masih terikat dengan hukum alam yang berlaku di dunia ini yang diasumsikan sebagai brute facts yang tidak perlu dipertanyakan. Pokoknya kalau wujud maka pasti terikat waktu dan ruang, pokoknya kalau wujud maka pasti punya bentuk fisik, pokoknya kalau melakukan sssuatu maka harus bergerak, pokoknya kalau melihat maka harus memakai organ mata, dan seterusnya. Non-Ahlussunnah yang ini dikenal sebagai aliran mujassimah yang sejatinya sama seperti ateis yang argumennya berpijak pada brute facts.


و الله اعلم بالصواب

HAL-HAL YANG LEBIH EFEKTIF DARI SEKEDAR BERDOA

 


Selain berusaha, kita harus berdoa sebab doa itu ibadah, simbol merendah dan butuh kepada Allah. Namun tidak semua doa akan dikabulkan sesuai apa yang kita minta sebab pada dasarnya Allah punya hak prerogatif untuk mengabulkan atau menolak doa yang tidak dapat diintervensi oleh siapa pun, sebagaimana tafsir ayat-ayat tentang ini pernah saya bahas sebelumnya panjang lebar.


Tapi tenang, ada beberapa hal yang lebih cepat membuat hajat terkabul dan lebih manjur daripada doa biasa. Bahkan ahli maksiat yang belum bertobat sekali pun juga dapat merasakan manfaat dari beberapa hal berikut ini secara cepat, apalagi orang salih yang taat beragama:


1. Bersedekah lebih cepat melancarkan rizki yang seret daripada berdoa minta rizki. Berdoa adalah permintaan dari seorang hamba pada Tuhannya, sedangkan efek sedekah berupa balasan dalam bentuk rizki berkali-kali lipat adalah janji dari Allah kepada hambanya. Permintaan hamba belum tentu terkabul, tapi janji Allah tidak mungkin diingkari.


2. Membantu kesulitan orang lain lebih cepat membuat kesulitan kita sendiri teratasi daripada berdoa minta jalan keluar dari kesulitan. Berdoa adalah permintaan yang belum tentu terkabul, sedangkan menolong seorang hamba yang menolong orang lain adalah janji Allah yang tidak akan pernah meleset.


3. Mendoakan kebaikan bagi orang lain tanpa sepengetahuannya lebih manjur daripada berdoa meminta hal tersebut untuk diri sendiri. Ketika seseorang meminta kebaikan untuk dirinya sendiri, maka itu permintaan pribadi darinya kepada Allah. Sedangkan ketika mendoakan orang lain tanpa sepengatahuannya, maka para malaikat yang akan membalas mendoakan hal yang sama kepada orang tersebut sehingga lebih manjur sebab ini adalah permintaan dari malaikat kepada Allah.


Jadi, bagi anda yang barangkali baru memulai kehidupan berumahtangga atau bagi siapa pun yang ingin hidup bahagia di dunia, rezeki lancar, masalah yang ada cepat menemukan jalan keluar, maka baik-baiklah kepada orang lain di sekitar anda dan bantulah kebutuhan orang lain sebanyak mungkin sebisa anda. Jadilah pribadi yang ucapannya positif dan aksinya selalu bermanfaat bagi sekitar. Orang seperti ini adalah orang yang cepat mendapatkan kehidupan tenang dan bahagia.


Jangan malah menjadi pribadi negatif yang selalu berpikir boro-boro membantu orang lain sedangkan mengurus diri sendiri saja repot. Jangan pernah berpikir bahwa bersedekah harus menunggu kaya atau ada uang yang tidak dibutuhkan sebab semakin seseorang kaya maka akan semakin besar keinginan dan kebutuhannya. Jangan pernah juga mendoakan keburukan kepada orang lain, menghina atau hasud sebab keburukan yang diharapkan itu akan kembali pada diri sendiri. Orang semacam ini meskipun tengah malam berdoa sambil menangis-nangis, biasanya lambat terkabulnya dan lambat pula bahagianya. 


و الله اعلم بالصواب